Waktu Sholat Untuk Kota Seluruh Dunia 6 Juta

Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide
Country:

Citos Generation

Jepretan Tommy

Jepretan Tommy
Lokasi Komplek Al-Khondak Ciawi - Bogor

Jumat, 16 November 2012

Pengetahuan Tes STIFin

Assalamualaikum....disini saya akan mencoba berbicara konsep, bukan
berbicara benar atau salah..., tapi ini membantu proses penanganan.
bukan menentukan hasil.., karena hasil miliknya Allah, kewajiban kita
menjalankan proses.tes sidik jari adalah salah satu tools, bukan
menentukan mereka akan mengetahui kepribadian seorang secara utuh, dn
dia akan berhasil di jalan itu, tidak, ini bukan ilmu nujum, ramalan
dll, ini ilmiah dan teknologi.
yuk sekarang kita tidak bicara alat tes sidik jari, tapi bicara konsep.
pertanyaan
saya, jika seseorang memiliki masalah dalam hidupnya, masalah
perkembangan anak, masalah kenakalan remaja, tauran dll yang bersifat
negatif, kemudian mereka bertanya kepada para psicolog, lalu apa yg di
gunakan dalam proses pengenalan dan pengukuran terhadap org yang
bermasalah itu, "observasi", atau dengan memberikan quisioner, tanya
jawab. maka kita hanya bisa menilai seseorang itu secara Fenotif, yg
terlihat saat itu, dan terlihat dalam kondisi saat itu. padahal
kepribadian bersifat kekal karya Gail Sheehy (dalam dutton, 1976) yang
sangat terkenal berjudul Passages : Pridictable crises of adulthood:
membahas tentang pengaruh terhadap hidup dalam hal perkembangan
kepribadian, yang mendominasi persepsi orang kebanyakan mengenai
kepribadian saat itu

Buku itu terjual dari  lebih dari enam juta naskah, mempengaruhi
media melalui istilah “krisis paruh baya” dan berlanjut dengan kepercayaan yang
salah, bahwa kepribadian itu berubah ubah sepanjang hidup.beberapa kajian
terbaru lebih cenderung meyakini bahwa kepribadian itu kekal, terutama bilamana
dikaitkan dengan konstruk yang berada di atas trait/sifat yang di sebut karakter kepribadian.

Ketika Marston berhasil membuat
model kepribadian DISC dlm buku The Emotions of Normal People (newyork: taylor
and Francis 1928), karya Sigmun Freud sedang mendominasi konsep psycologi
manusia saat itu. Freud menganggap bahwa prilaku manusia adalah hasil dari
konflik-konflik bawah sadar, dan marston melihat ada kelemahan dalam anggapan
tersebut. Pertama, dia menemukan ada sesuatu yang janggal dengan dinamika
konflik alam bawah sadar terutama konsep alam bawah sadar di anggap tidak
praktis.

Penemu STIFIn adalah bapak Farid
Poniman, memang dia bukan jokam.., tapi konsepnya bukan hisapan jempol tapi “its
work” ketika sesi training saya, dalam memotivasi seseorang  karena belahan otak saya hasil tesnya adalah
Limbik kanan (Feeling Introvert) maka gaya saya adalah dengan cerita, sedikit
lebay, dan main perasaan untuk bisa masuk keperasaan org tersebut. Tapi ingat
di saat materi itu di sampaikan dengan materinya orang feeling yg lebih cepat
menerima adalah orang2 yg mengedepankan perasaan, tapi bagi Thingking, yg
mengedepankan Logika, akan sulit dan lama ia bisa menerima karena memang
belahan otaknya mengedepankan logika, apalagi dia di suruh sampai menangis…,
dia akan menjawab “buat apa menangis” ngk ada gunanya…, padahal bagi si feeling
dia harus menangis, karena dengan itu dia akan mulai bisa mendapatkan moodynya.

Ketika seorang psicolog
menjelaskan tentang konsep parenting, bagaimana cara mendidik anak, kita harus
begini… kita harus begitu…, sebagai orang tua kita harus begini, harus begitu. Lalu
kenapa ada peserta yang mudah menerima dan mempraktekannya,dan  ada peserta yang lama sekali menerimanya dan
sulit mempraktekannya. Karena informasi yang di terima seseorang tergantung
dari system operasi otak mereka yang dominan bukan dari cerdas atau tidaknya
kapasitas otak mereka.



Ada konsep motivasi saya “BIR”
Beleave, Impration & Repitition.

Beleave :
seseorang yang masuk
dalam zona PD percaya diri, maka apapun yang dilakukan akan mudah cepat,
kenapa
karena dia Percaya akan dirinya bisa jika tidak dia butuh langkah
berikutnya Impration : terkesan senang, suka maka jika kita mengerjakan
sesuatu itu terkesan enjoy, senang maka akan jauh lebih mudah di
bandingkan kita tidak menyukai itu, jika tidak menyukai sesuatu itu maka
kita masuk langkah yg terakhir Repitition : pengulangan, jika di ulang
ulang pasti lama lama bisa. namun jika kita masuk di zona PD, terkesan
dan suka, jika di ulang ulang kita akan ahli di bidang itu dengan cepat,
tapi jika kita tdk masuk di zona PD dan tdk terkesan di ulang ulang,
kita sekedar bisa saja. Lalu bagaimana kita bisa masuk zona itu
kalau kita sendiri belum mengenal diri kita. Disaat dia masuk dalam
lingkungan
orang orang yg semangat dia menjadi semangat, dia bertemu org yg malas,
dia
ikutan malas..namun di saat dia sudah tahu dirinya, dimana belahan
otaknya yg
dominan, di saat lingkungan seperti apapun dia mendapatkan permasalahan  dia akan bisa mengatasi permasalahan itu sesuai
dengan belahan otak mereka yg dominannya, bukan dari ilmu, buku, atau training
yg mungkin caranya tidak sesuai dengan system operasi otaknya yang dominan.

Contoh : seorang guru BK
(Bimbingan Konseling) di sekolahan, Jika ada anak yang bermasalah yang belahan
otaknya adalah kiri atas (Thingking), jangan di nasehati dengan menggunakan
perasaan seperti orang (Feeling), guru itu akan kerja keras untuk menyentuh
perasaannya, karena dia bukan orang yang cengeng, dia anak mandiri. Maka jika
anak Thinking, bermasalah, bicara dengannya kedepankan logika,bicara sebab
akibat, bicara analisa kehidupan, dia akan berpikir, perlahan dia akan
menyadari, begitupun sebaliknya, jika yang bermasalah anak Feeling yang belahan
otaknya di kanan bawah, jangan sekali mengedepankan logika sebab akibat, itu
akan membuat anak tersebut semakin bersedih, bukan perubahan di rasakan akan
tetapi keterpurukan, mutung, bahkan bisa dendam, tapi anak feeling sentuh dia
dengan perasaan, jika perasaannya tersentuh dengan baik, dia merasa lebih
dihargai dan pujian, perlahan2 anak itu akan berubah menyesuaikan perasaannya
yang nyaman.

Dalam proses management konflik,
saya pribadi merasakannya

Kasus saya : Hasil Tes saya
adalah Fi (Feeling introvert) /Limbik Kanan, Istri  Se (Sensing ektrovert)/ Limbik kiri, anak saya
yang pertama Fe(Feeling ektrovert)/Limbik kanan, anak saya yang kedua Ie (Intuiting
ektrovert) Neokortek kanan dan anak saya yang ketiga Se (Sensing ektrovert)/limbik kiri,.

Saya orang
Fi semasa di sekolah
saya selalu lemah di matematika, bukan berarti saya tidak bisa
matematika, akan
berat bagi Fi untuk ahli dan enjoy dalam belajar matematika, tapi di
sekolahan
saya selalu di tampilkan setiap upacara untuk membacakan pancasila,
membacakan
doa, membacakan undang undang dasar, jika ada hari besar islam saya di
suruh tampil
berbicara di depan umum, dan entah kenapa teman2 akan suka jika
curhatnya
kesaya itulah system operasi otak yg kerap kali saya gunakan. Tapi
karena saya
terlahir dari ibu bapak saya yg Thinking, ibu Ti (Thingking introver)
dari dulu
ibu saya wanita yg tegas, berani mengatakan tidak jika itu salah, dan
laki laki
banyak yg takut akan ketegasan beliau, bapak saya Te (Thingking
ektrovert),
beliau juga tegas, mereka berdua selalu sering tidak mau mengalah,
setelah
proses STIFIn tes di berikan, dan mereka berdua saling memahami, karena
mereka
berdua sama sama mengedepankan logika yg menurut masing masing benar,
tinggal
sekarang salah satu harus naik level diri (penjelasannya perlu
training). Karena saya di
didik org Thingking saya di masukkan kuliah di akuntansi ekonomi yg
kuliah itu
track nya orang Thingking atau Sensing (belahan otak kiri), saya sebagai
org
Feeling mengikuti kuliah itu berat, tapi karena saya belajar lama lama
saya
bisa, keluar dari accounting kenapa sekarang saya terjun di dunia
Training dan
motivasi, sekarang saya punya lembaga D’KOPI Training Center memberi
pelajaran
public speaking dan mc dan memberi motivasi ke sekolah sekolah dan
kantor
kantor lalu kemana akunting saya hanya sekedar bisa tapi tidak ahli dan
enjoy di bidang itu, kerjaan sekarang inilah yang saya nikmati, pada
saat itu saya belum mengenal STIFIn, setelah saya mengenal konsep
STIFIn itu membantu treatment saya ke peserta training saya agar efektif
utk
mengetahui dirinya sendiri dan bisa menyelesaikan management konflik.

Saya pernah bekerja di dunia
kerja sebagai akunting di salah satu perusahaan selama 5 tahun, kemudian saya keluar, apa yg
terjadi istri saya mencak mencak, karena ketakutan tdk mendapatkan uang gaji, nt dapat uangnya ngk jelas. Sebelum
saya tidak tahu istri saya org Sensing (yg mengedepankan rasional, dan kepastian)
saya selalu konflik dan selalu mengatakan, kok istri saya tdk mengerti saya,
tidak mendukung suaminya utk terjun di dunia training dan motivasi karena saya
menikmati di dunia ini. Dan istri selalu berpikir, kenapa suami saya kok
bodoh ya keluar kantor yg sudah gaji lumayan sudah karyawan tetap, dan sesuai
dengan kuliahnya juga  akuntansi…., lalu
setelah saya dan istri mengetahui genetik masing masing setelah saya
tahu istri
saya org Sensing saya tdk lagi menyalahkan dia, karena org sensing tdk
bisa di
ajak berangan angan impian, dia butuh yg nyata dan pasti pasti, duitnya
jelas,
makanya saya tidak berbicara masalah impian kepadanya, setelah terbukti
baru saya bicara dengan dia, sekarang saya sudah memberikan motivasi go
nasional, dan di kontrak oleh BNP2 TKI untuk memotivasi para TKI yang
akan di
berangkatkan ke korea dan insya Allah saya akan di kirim ke korea utk
memberikan motivasi kepada para TKI kita yang ada di sana.dan sekarang
tarif saya sudah di bayar utk memotivasi Rp.1,8 juta
/ jam, proses hingga mencapai sekarang, Konsep STIFIn mengatasi
Management
konflik saya terhadap istri, sedangkan istri saya tidak lagi menyuruh
saya
untuk bekerja di kantoran sebagai akunting, karena dia tahu saya adalah
org
Feeling yg memang paling enjoy dalam proses personal, komunikasi
berbicara di
depan umum, dan jika ada yg konsultasi keluarga walaupun itu perempuan  dia tidak cemburu, dia akan jauh lebih memahami saya di
bandingkan dia tdk tahu belahan otak saya.

Dan untuk management konflik
mendidik anak, STIFIn sangat membantu saya mengatasi 3 anak saya dengan
menyesuaikan belahan otak mereka masing masing. Anak saya pertama yg Feeling,
dia sangat sensitive, belajarnya dalam membaca dia harus di keraskan, jangan pernah
mengganggu perasaannya itu akan mengganggu moody belajarnya, jika dia
bermasalah saya akan atasi dia dengan perasaaan, utk anak saya yg kedua
Intuiting dia selalu bermain imaginasi, mengkhayal, nyanyi nyanyi sendiri, condong
gaya fashionnya…, jika dia bermasalah akan lama prosesnya jika saya selesaikan
dengn perasaan, tapi saya selesaikan dengan saya menggugah imaginasinya…,
berbicara kedepan, tentang impian terhadap dirinya, maka itu terselesaikan, dan
anak saya yang ketiga Sensing akan sangat mudah bila saya kedepankan suatu
reward hadiah yg riil nyata jelas, seperti duit, permen, atau sesuatu yang dia
suka, yang penting jelas, dan anak itu tdk pernah bisa diam bergerak, karena
saya tahu dia anak sensing yg kekuatannya di motoriknya.

Jadi saran saya jangan terlalu
dini, menghujat dan mencelah sesuatu konsep jika kita belum tahu jelas konsep
tersebut, dan saya siap untuk memberikan penjelasan dalam workshop kopi darat
bapak ibu2 saya ingin sharing dalam jama’ah tentang konsep ini, krn konsep ini penting
dalam membantu kita sebagai orang tua, tenaga pendidik mubalik, amal sholeh
kesampingkan dulu masalah toolsnya alat finger print ini, tapi saya akan bicara
tentang konsep STIFIn bukan alat pengukurnya, jika sudah saya jelaskan konsep ini,
pilihan di tangan kita masing masing, mau pake tools yang mana, apa “finger scan” atau
“observasi” dengan menjawab soal, atau anda biarkan mengalir proses kehidupan
keluarga dng istri anak, lingkungan,pekerjaan masa depan dan hanya memasrahkan
ke Qodar Alllah, tanpa harus berusaha… Pilihan ada ditangan anda.

Saran saya
buat kopi darat utk
membicarakan konsep ini, dan jama’ah yg sudah bermain dalam dunia ini
bahkan jadi tenaga training dalam konsep ini adalah
saya "nyonyorino" di kenal di Media ("B" Chanel TV, "CB" chanel TV, TPI,
Megaswara TV, Tabloit Wanita Indonesia) dan di Ikatan Pengembang
Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) . Dikenal di jama’ah mas renol (jokam
timur pasar
rebo) dan teman saya Rono Jatmiko (Jokam Timur 3). Kami berdua akan
memberikan
sharing konsep ini tanpa harus di bayar asal untuk jama’ah, karena di
luar kami
berdua sudah mempunyai tariff masing masing dalam dunia training dan
motivasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari di Hadits

Search in the Hadith
Search: in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
www.SearchTruth.com

my family

http://tripwow.tripadvisor.com/tripwow/ta-0228-b87e-7f93?ln

my Friends

my Collection

Perut Ikan Paus Meledak