Waktu Sholat Untuk Kota Seluruh Dunia 6 Juta

Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide
Country:

Citos Generation

Jepretan Tommy

Jepretan Tommy
Lokasi Komplek Al-Khondak Ciawi - Bogor

Senin, 16 Juli 2012

Menikahi orang yang kita cintai Vs Mencintai orang yang kita nikahi


Temen-temen pilih yang mana?

1. Menikah dengan orang yang kau cintai
2. Mencintai orang yang kau nikahi

Saat itu spontan saya memilih yang kedua: mencintai orang yang saya nikahi (menikahi saya).
“Kenapa?”
Hhm… iya ya, kenapa?

Sebab jodoh adalah hal yang pasti, meski masih menjadi misteri bagi orang-orang yang belum menemukannya. Sedangkan mencintai adalah hal yang berbeda. Mencintai seseorang saat belum ada hak atasnya, bagaikan menggenggam bara. Jika Allah berkenan menjadikannya pendamping seumur hidup, maka bara itu akan menjelma menjadi energi untuk meciptakan kebersamaan yang indah. Tetapi, jika Allah tidak berkenan mempersatukan, bara itu akan membakar, dan bisa jadi menghanguskan diri sendiri.
Lebih dari itu, pilihan kedua rasanya lebih aman dari berbagai penyakit hati, yang bisa jadi mengotori niat suci menikah karena Allah.
Itu jawaban saya saat itu. Tetapi, beberapa jenak setelah itu, saya termenung, mencoba berfikir lebih dalam dan menyelami jauh ke dalam lubuk hati. Lalu, saya pun meneruskan pertanyaan itu ke temen saya yang lain.
Dan dia menjawabnya sama dengan jawaban saya.
Tetapi, saya ragu atas jawaban itu, benarkah begitu?
Pilihan pertama, menikah dengan orang yang saya cintai: Akan dapat mengalirkan energi dan semangat untuk meraih sesuatu yang menjadi dambaan hati. Dan tentu adalah hal yang sangat menyenangkan bisa berdampingan dengan orang yang dicintai, tidak ragu mengumumkannya kepada public, tidak malu mengekspresikannya, sebab cinta itu sudah dilegalkan. MENIKAH DENGAN ORANG YG SAYA CINTAI ADALAH KEMUNGKINAN !
Pilihan kedua, mencintai orang yang saya nikahi: hhmm… Dapat diartikan pasrah, menerima nasib ( pilihan ini bisa juga berarti kita dijodohkan orang tua ). Ah tidak, saya menterjemahkannya menjadi bentuk syukur kepada-Nya. Sebab apa yang telah Allah pilihkan untuk kita, tentu itulah yang terbaik. Maka, kenapa tidak memaknai rasa syukur itu dengan mengupayakan cinta, menumbuhkan dan merawatnya. MENCINTAI ORANG YG SAYA NIKAHI ADALAH KEHARUSAN !

Bukankah jika saat ini saya mencintai seseorang (padahal belum ada hak saya atasnya), itu tidak tumbuh begitu saja? Ada masa-masa, ada hal-hal, ada peristiwa yang membuat saya mencintainya. Lalu, kenapa hal-hal itu tidak bisa ditumbuhkan kepada orang yang sudah Allah pilihkan untuk saya?
Tetapi, sekali lagi, betapa menyenangkan jika yang pertamalah yang menjadi pilihan, menikah dengan orang yang saya cintai, sebagaimana Fatimah yang menikah dengan Ali, sebagaimana Khadijah yang menikah dengan nabi.
Tetapi, kalaupun akhirnya Allah memilihkan orang yang lain, maka pilihan kedua pun bukan hal yang tidak menyenangkan. Tidak ada yang tidak mungkin. Sebab cinta memang harus diupayakan.
Bagaimana denganmu duhai sahabatku..? Apakah akan menikah dengan orang yang engkau cintai, atau akan mencintai orang yang engkau nikahi?
Semua adalah benar. Dan tinggal Qodar Allah yg akan menentukan pada pilihan mana yg engkau dapatkan kelak.
semoga bermanfaat. AHJKH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari di Hadits

Search in the Hadith
Search: in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
www.SearchTruth.com

my family

http://tripwow.tripadvisor.com/tripwow/ta-0228-b87e-7f93?ln

my Friends

my Collection

Perut Ikan Paus Meledak